Thursday 7 June 2012

Ditemukan pemandian zaman Hindu di Pringapus


PRINGAPUS - Sebuah bangunan kuno yang diperkirakan berupa pemandian peninggalan zaman Hindu ditemukan di Desa Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Keberadaan pemandian ini diperkirakan satu rangkaian dengan Candi Ngempon yang lokasinya tak jauh dari pemandian yang baru saja ditemukan tersebut.

Keterangan yang dihimpun di lokasi penemuan, Selasa (30/6), menyebutkan orang yang kali pertama menemukan pemandian tersebut adalah Supriyanto (45) warga Derekan. Penemuan benda cagar budaya itu bermula saat Supriyanto hendak membuat tangga sebagai jalan menuju pemandian air hangat yang letaknya dibawah bangunan kuno ditemukan.

Menurut Supriyanto, saat menggali tanah berkedalaman sekitar 1,3 meter mata cangkulnya membentur benda keras. Setelah tanah sekitarnya digali ditemukan sebuah susunan batu berbentuk balok. Ia lantas melaporkan penemuan itu kepada petugas Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah yang berada di Candi Ngempon.

”Susunan batu itu tertanam dalam tanah. Saya menemukan saat akan membuat anak tangga untuk jalan menuju tempat pemandian di bawah susunan batu itu. Penemuan ini sudah saya laporkan kepada petugas purbakala di Candi Ngempon dan dinyatakan sebagai benda cagar budaya, ungkap Supriyanto saat dijumpai di lokasi penemuan, siang kemarin.

Atas penemuan itu Su-priyanto diminta untuk menghentikan penggalian oleh petugas BP3. Ia juga diwanti-wanti agar tidak mengubah posisi susunan batu.

Berdasarkan pengamatan dilapangan, susunan batu itu berupa balok berukuran panjang antara 50-60 cm dengan ketebalan 10-18 cm. Selain batu berupa balok juga terdapat batu bulat yang memiliki delapan sudut berdiameter 36 cm.

Menurut petugas BP3 Jateng Wagiyo, susunan batu yang baru terlihat satu sudut itu merupakan peninggalan zaman Hindu. BP3 masih menyelidiki struktur bangunan tersebut.

”Perkiraan sementara susunan batu itu berupa pemandian yang digunakan untuk bersih diri sebelum menuju ke Candi Ngempon.Diperkirakan dibangun bersamaan pembangunan Candi Ngempon, yakni sekitar abad VIII,’’ jelasnya.

Ia menambahkan, BP3 telah berkoordinasi dengan pemerintah desa Derekan dan masyarakat sekitar untuk ikut mengamankan. BP3 segera mengangani temuan itu karena rawan rusak dan hilang

0 comments:

Post a Comment