Monday, 11 June 2012

DISEMBUHKAN KARENA MENGAMPUNI

DISEMBUHKAN KARENA MENGAMPUNI

       
Saya adalah seorang wanita muda dari desa kecil di Kupang NTB, nama saya  Marietha. Tiga tahun yang lalu saya divonis oleh dokter di RS Panti Rapih Jogja bahwa saya menderita Kanker Payudara stadium 1B. Selama 1 tahun lebih saya berusaha minum obat2an tradisional dan teh hijau, tapi setelah 1 tahun saya check kembali kedokter di Panti Rapih, stadium bertambah menjadi 2B, kemudian oleh seorang ibu di Semarang, saya dianjurkan ke seorang Pendeta Hindu untuk didoakan.

          Pada waktu tangan Pendeta menumpangkan tangan di atas kepala saya,dia berkata: "Anda pasti meyimpan dendam yang sudah lama kepada seseorang yang disimpan di hati"

Mendengar itu saya menangis ter-sedu2 dan saya katakan kepada Pendeta: "Benar , saya memang membenci ayah saya sejak saya di SMP, karena ayah saya telah mengkhianati ibu, 2 kakak saya dan saya. Kami diusir dari rumah kami, kemudian ayah dan seorang wanita menempati rumah yang sudah ber-tahun2 kami tempati itu. Sejak saat itu ibu saya sakit2an dan akhirnya meninggalkan kami se-lama2nya. Dan sejak itu saya memendam kebencian terhadap ayah."

Setelah mendengarkan cerita saya, Pendeta berkata: "Ya, itulah BIANG dari penyakit anda, selama anda tidak mau mengampuni ayah, obat apapun tidak akan menyembuhkan anda. Dan mengampuni bukan hanya dengan kata2 tapi harus dibuktikan dengan perbuatan."

Setelah itu saya minta ijin cuti selam 6 bulan untuk menengok dan merawat ayah, karena saya dengar dari saudara, kalau ayah terkena stroke. Selama 6 bulan itu saya merawat ayah dengan cinta kasih yang tulus. Selama bersama ayah, saya tidak minum obat apapun.

Setelah selesai masa cuti, sebelum kembali ke Kupang, saya ke RS Panti Rapih di Jogja untuk check up, dokter yang merawat saya sangat heran dan bertanya: "Anda minum obat apa selama ini?" Saya jawab kalau tidak minum apa2, dan saya balik bertanya ada apa dokter?

Dokter menjawab dari hasil pemeriksaan, baik darah maupun USG semuanya NEGATIVE. Langsung saya jawab obatnya PENGAMPUNAN. Dokter heran dan bertanya apa maksud anda? Saya ceritakan semuanya, kemudian dokter berkata wah kalau begitu kepada pasien2 saya yang menderita kanker, saya akan bertanya apakah anda punya perasaan dendam atau benci terhadap seseorang. Kalau jawabannya ya, saya akan suruh berdamai dan memberikan pengampunan seperti anda, sambil ter-tawa2 si dokter menepuk pundaksaya.

Demikianlah pengalaman  yang Marietha alami. Semoga bisa dibagikan kepada saudara2 semua, bahwa PENGAMPUNAN itu sangat besar manfaatnya, tidak hanya untuk jasmani tapi juga rohani kita.


Salam Damai....

0 comments:

Post a Comment