Sendratari Triyoni Saraswati yang dibawakan oleh para penari asal Indonesia akan tampil di hadapan peserta Kongres Parlemen Agama Dunia, 3-9 Desember 2009 di Melbourne, Australia.
Aktifitas Dharmadyaksa di Kongres Parlemen Agama Dunia - Australia |
Sendratari Triyoni Saraswati tersebut menggambar cerita tentang kewanitaan yang mempunyai ilmu kebijaksanaan yang diangkat dari budaya Jawa (Solo), Bali dan Makasar, kata Suprapto Suryodarmo pemilik padepokan Tari Lemah Putih Solo, di Solo, Jumat.
"Tarian Triyoni Saraswati yang menggambarkan kewanitaan yang bijaksana, serta memberikan doa keselamatan dunia," kata Suprapto dan menambahkan lewat budaya ini juga sekaligus untuk menjalin keakraban bangsa satu dengan yang lainnya.
Dalam acara tersebut juga akan diisi tentang masalah budaya yang terkait dalam kepercayaan.
Untuk peserta yang akan tampil dalam sendra tari tersebut yaitu GRAy Koes Murtiyah dari Keraton Kasunanan Surakarta, Arini penari asal Bali, Ida Pedanda Arimbawa dari Bali, Nurlia penari Pakarena asal Makassar, serta Supreapto dari Padepokan Tari Lemah Putih Solo.
Terselenggaranya sendra Tari Triyoni Saraswati di hadapan para peserta Kongres Parlemen Agama Dunia ini berkat kerja sama antara Yayasan Dharma Samuan Tiga Bali dengan Padepokan Lemah Putih Solo. (jy)
0 comments:
Post a Comment